Senin, 20 November 2017
Selamat malam kawan sajak, lama tidak berjumpa.Apa kabar kalian? Sudah rindu dengan sajak
hamba? Malam hari ini aku akan berbagi sajak dari salah satu pembuat sajak idolaku.Tentu saja ia adalah Sapardi Djoko Damono. Sajaknya yang berjudul "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana" akan aku bagikan kepada kawan kawan sekalian.
Jumat, 10 November 2017
Salam Sajak!
Puji Syukur masih mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan teman teman sekalian.Sebelumnya saya meminta maaf jika minggu lalu tidak mengepost sajak.Tetapi spesial hari pahlawan ini , saya sudah mempersiapkan sebuah puisi yang bertemakan tentang pahlawan
Puji Syukur masih mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan teman teman sekalian.Sebelumnya saya meminta maaf jika minggu lalu tidak mengepost sajak.Tetapi spesial hari pahlawan ini , saya sudah mempersiapkan sebuah puisi yang bertemakan tentang pahlawan
Demi negeri.......
Kau korbankan waktumu
Demi Bangsa....
Rela kau taruhkan Nyawamu
Maut menghadang di depan
kau bilang itu hiburan
Nampak raut wajahmu
Tak sedikit rasa takut
Semangat membara di jiwamu
Taklukkan merak penghalang negeri
Hari-harimu diwarnai
Pembunuhan dan pembantaian
Dihiasi bunga-bunga api
Mengalir sungai darah di sekitarmu
Bahkan tak jarang
Mata air darah muncul dari tubuhmu
Namun tak dapat meruntuhkan tebing semangatmu
Bambu runcing yang setia menemanimu
Kaki telanjang tak beralas
Pakaian dengan seribu wangi
Basah di badan kering di badan
Kini menghantarkan Indonesia
Kedalam Istana kemerdekaan
Rabu, 25 Oktober 2017
Terima Kasih saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , karena berkat Ia lah blog ini berhasil saya buat sebagai mana mestinya.Saya sendiri adalah seorang yang baru dalam bermain blog tapi semoga saja kedepannya akan menjadi lebih baik lagi.Sebagai awal saya akan memberikan sebuah puisi yang telah saya buat dengan kolaborasi dua orang teman saya.
Kadang senja merah merekah bahagia
Tapi kadang senja hitam penuh duka
Tapi langit selalu menerima senja apa adanya
Meski senja datang singkat
Bagi sang penikmat,
Itu bagai anugrah yang sudah melekat
Melekat dalam sanubari yang padat
Seperti dua hati yang menyatu
Alur rasa bagaikan manisnya madu
Rasa demi rasa selalu tumbuh
Walau terkadang tak jarang problem datang
Perihal rasa tak ada yang tahu
Saat ini bisa saja bahagia,
Atau besok penuh luka
Semuanya teka-teki Tuhan Yang Maha Esa
Tapi aku berharap semoga ada seberkas rasa
untuk ku lelaki yang tak paham akan cinta
Karena hati ini telah menunggu datang mu wahai nona yang selalu ku puja.
Layaknya mentari di pagi hari, aku ingin kita bersama sama setiap hari
Dalam satu wadah, cinta yang alami
Tapi biarlah berlalu semua rasa ini.
Rasa yang mungkin hanya secuil mendapat balas darimu.
Semoga Harmoni lirih yang berdendang membuat mu menyadari apa itu duri dalam daging.
Biarlah senja menghilang, tertelan gelap dinginnya malam,
Terganti hitamnya awan,
Ditemani sepinya keramaian,
Karna ku yakin, senja kembali datang.
Bersamamu kenangan yang hilang bersama terbitnya fajar.
-Ibal, Ayub, Dandy
Oktober 2017
